Karena, pemberitaan yang berimbang, akurat, dan informatif merupakan tanggung jawab digital publishers maupun perusahaan teknologi.
Seiring dengan perkembangan AI, upaya ini harus terus diperkuat untuk memastikan bahwa algoritma tidak hanya memenuhi preferensi pengguna, tetapi juga memberikan informasi yang beragam dan relevan bagi masyarakat.
Dalam menghadapi dilema AI dalam praktik jurnalisme, penting untuk mengingat bahwa AI seharusnya tidak dianggap sebagai pengganti jurnalis manusia, tetapi sebagai alat yang dapat mendukung dan memperkuat kinerja seorang jurnalis.
AI dapat digunakan untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis data dalam skala besar, mempercepat proses produksi, dan memberikan wawasan yang berharga kepada jurnalis.
Namun, kehadiran jurnalis manusia tetap penting dalam menafsirkan dan memberikan konteks pada informasi yang disajikan oleh AI. Kolaborasi yang kuat antara manusia dan AI diperlukan untuk memanfaatkan keunggulan teknologi AI sambil tetap menjaga integritas, keakuratan, dan berimbangnya pemberitaan.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi AI, penting bagi praktisi jurnalisme untuk terus mempertimbangkan implikasi etis dan dampak jangka panjang dari penggunaan AI dalam praktik jurnalisme.Diskusi yang mendalam dan pemikiran yang kritis diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan AI tetap sejalan dengan nilai-nilai jurnalisme yang kuat dan memperhatikan kepentingan masyarakat.
Kolaborasi antara perusahaan media, platform teknologi, dan jurnalis manusia adalah kunci untuk mengoptimalkan potensi AI dalam praktik jurnalisme, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai yang mendasari keberhasilan jurnalisme yang berkualitas.