Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam praktik jurnalisme menjadi pembahasan alot dewasa ini. Pasalnya, AI menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas dalam mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan berita kepada masyarakat. Namun, di balik potensi tersebut terdapat dilema yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan media massa.
Dilema utama yang harus dipertimbangkan dengan matang adalah potensi penggantian jurnalis manusia oleh AI dalam proses pengumpulan dan penyusunan berita.
Satu sisi, AI dapat membantu dalam menganalisis data dengan cepat dan akurat. Kehadiran manusia sebagai narasumber informasi dan pengambil keputusan tentunya tidak boleh diabaikan.
Sementara, jurnalis manusia memiliki keahlian dan pemahaman kontekstual yang penting dalam menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan memperhatikan kepentingan masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi, tentunya sebuah perusahaan media tidak boleh mengorbankan nilai-nilai inti jurnalisme yang melibatkan pertimbangan etis, keberagaman perspektif, serta pemahaman mendalam terhadap kompleksitas isu-isu yang diliput.
Selain itu, algoritma AI dalam menyajikan berita juga menimbulkan dilema. Algoritma yang disajikan dapat mempersonalisasi konten berdasarkan preferensi dan minat pengguna, namun hal ini juga berpotensi menciptakan efek gelembung informasi.Ketika AI hanya menampilkan berita yang sejalan dengan pandangan dan kepentingan pengguna, maka dikhawatirkan akan berisiko terjebak dalam filter bubble yang membatasi paparan informasi dalam lingkungan yang sesuai dengan keyakinan sendiri.
Hal ini dapat menghambat perkembangan pemahaman dan mempersempit perspektif seseorang terhadap isu-isu yang kompleks.
Dalam hal ini, penting bagi platform dan perusahaan media untuk mempertimbangkan etika dan memastikan bahwa algoritma yang digunakan tetap mempertahankan keberagaman informasi dan perspektif.
Perusahaan media harus berupaya membangun algoritma yang transparan, dapat dipertanggungjawabkan, dan memperhatikan prinsip-prinsip jurnalisme yang kuat.