HALONUSA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapenas), Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa salah satu hal yang membuat bahan pangan di Indonesia naik karena konflik antara Rusia dan Ukraina.
"Secara agribisnis itu ada input, input maksudnya biaya-biaya variabel cost yang terbentuk, sekarang harga bubuk naik. Kenapa harga naik karena memang salah satunya karena materialnya dari Belarusia," katanya.
Selama konflik Ukraina vs Rusia, Arief menjelaskan, membuat suplai bahan pangan terbatas. Salah satu contoh, yakni membuat harga pupuk tinggi hingga harga sewa lahan naik.
"Berarti faktor input itu naik, maka harga pokok di petani akan naik. Sehingga ada kenaikan tingkat produsen, apabila harga gabah seperti kemarin 8.000 secara mudah harga beras dua kali lipat," ucapnyaSelain itu, menurutnya faktor cuaca juga mempengaruhi harga pangan di Indonesia. Karena, pada musim el nino dan hujan, banyak petani yang mengalami gagal panen.
"Angkanya (harga beras) Rp18.000, sekarang udah mulai panen di Indonesia karena kemarin sempat naik akibat cuaca. Begitu panen sudah mulai turun angkanya," ujarnya. (*)
Editor : Halbert Chaniago