Dia menjelaskan bahwa sebelum gol penyama kedudukan yang dicetak oleh Hari Nur Yulianto, Malut United memang memberikan tekanan serius kepada pertahanan Semen Padang.
Salah satu tendangan dari Gelandang Malut United, Dave Mustaine, bahkan mengenai mistar gawang dan memantul di garis gawang Semen Padang.
Namun, gol tersebut tidak disahkan oleh wasit karena proses berlangsung terlalu cepat. Delfi menilai ini sebagai risiko dalam sepak bola Indonesia karena teknologi VAR atau garis gawang belum diterapkan.
"Ini adalah risiko yang harus diterima oleh semua pihak karena Liga Indonesia belum menerapkan teknologi VAR," ungkapnya.
Saat bertanding melawan Malut United di Stadion Madya, Semen Padang FC tidak diperkuat oleh striker utamanya, Kenneth Ngwoke.
Pemain asal Nigeria itu sedang tidak fit meskipun sempat melakukan pemanasan. Delfi memilih untuk tidak mengambil risiko dan menyimpan Kenneth Ngwoke untuk leg kedua."Kami perlu memperhatikan kondisinya terlebih dahulu untuk melihat apakah dia bisa menjadi starter atau tidak. Semoga dia bisa bermain pada leg kedua," katanya.
Semen Padang FC akan menjadi tuan rumah bagi Malut United dalam leg kedua. Pertandingan akan berlangsung pada 29 Februari 2024.
Kemenangan atas Malut United akan menentukan siapa yang akan mendapatkan tiket ke final dan promosi ke Liga 1 musim depan. (*)
Editor : Heru Candriko