Ia menyebut Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dan Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai lembaga yang perlu didukung penuh agar mampu memberdayakan masyarakat di nagari-nagari.
“KAN itu ada di setiap nagari. Lembaga ini jelas mampu melakukan pemberdayaan terhadap anak kemenakan. Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan oleh niniak mamak,” ujar Mahyeldi.
Namun, ia mengakui bahwa belum semua pemerintah kabupaten/kota sepenuhnya fokus mendukung lembaga adat, terutama karena keterbatasan anggaran.
Ia berjanji akan merumuskan solusi untuk meningkatkan peran lembaga adat dalam pemerintahan dan masyarakat.
Kecamatan Palembayan, sebagai salah satu kecamatan terluas di Kabupaten Agam, menjadi wilayah penting dalam kampanye Mahyeldi.Pertemuan ini tak hanya mempererat hubungan dengan masyarakat adat, tetapi juga mempertegas komitmen Mahyeldi untuk mengembangkan sektor-sektor strategis di Sumatera Barat, termasuk pertanian dan adat.
Dukungan yang diterimanya dari masyarakat Tigo Koto Silungkang menjadi suntikan semangat dalam melanjutkan visi pembangunan untuk Sumatera Barat yang lebih maju. (*)
Editor : Heru Candriko