HALONUSA - Presiden Prabowo Subianto meminta agar tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) meskipun perusahaan tersebut tengah menghadapi masalah hukum terkait pailit.
Permintaan ini disampaikan langsung kepada jajaran pemerintah, termasuk Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat di Istana Jakarta pada Selasa (29/10).
"Presiden meminta agar PHK tidak terjadi di Sritex dan kami akan mengupayakan agar itu tidak terjadi," kata Menteri Ketenagakerjaan Yassierli usai pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta.
Pemerintah memastikan bahwa hak-hak karyawan Sritex akan tetap terpenuhi dan meminta perusahaan untuk tetap beroperasi secara normal.
Yassierli menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar Sritex bisa melanjutkan produksinya meski berada dalam proses hukum.
Pemerintah juga memastikan bahwa karyawan tetap tenang dan menunggu solusi yang tengah dipersiapkan.Menurut Yassierli, saat ini status pailit Sritex belum sepenuhnya final karena perusahaan masih bisa mengajukan kasasi. Dalam upaya menjaga stabilitas perusahaan, lintas kementerian telah turun tangan untuk memastikan bahwa produksi tetap berjalan.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer telah mengunjungi Sritex untuk memastikan komitmen perusahaan dalam menjaga keberlangsungan pekerjaan bagi para karyawan.
"Fokus utama kami adalah memastikan hak-hak pekerja tetap terpenuhi. Kami telah mengutus Wamenaker ke Sritex dan hasilnya positif," ujar Yassierli.
Pemerintah memberikan perhatian khusus karena Sritex merupakan perusahaan padat karya dengan banyak tenaga kerja.
Editor : Heru Candriko
