HALONUSA - Calon Gubernur Sumatera Barat nomor urut 1, Mahyeldi, menyampaikan komitmennya terhadap perbaikan pendidikan dan infrastruktur di Sumatera Barat saat bertemu dengan warga di Jorong Harapan Baru, Nagari Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Jumat (4/10) malam.
Salah satu warga meminta Mahyeldi segera memperbaiki kondisi jalan yang rusak di Bidar Alam, yaitu sebuah kawasan bersejarah yang pernah menjadi ibu kota sementara Indonesia selama masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) tahun 1948.
Warga Bidar Alam juga menuntut perhatian terhadap kondisi infrastruktur di daerah tersebut.
Ali Sabri Abbas, tokoh masyarakat setempat, menyampaikan bahwa jalan-jalan di Bidar Alam, yang pernah menjadi pusat penting bagi perjuangan bangsa, kini dalam kondisi kurang baik.
“Bidar Alam pernah menjadi ibu kota sementara Indonesia saat PDRI, namun jalannya sekarang rusak parah, penuh keriting. Kami berharap Buya memperhatikan kondisi beberapa titik jalan provinsi di sini,” tegas Ali Sabri Abbas.
Kawasan Bidar Alam yang memiliki rekam jejak sejarah sebagai pusat pemerintahan sementara saat PDRI, kini mengharapkan perbaikan jalan.Menanggapi hal tersebut, Mahyeldi mengatakan akan memperbaiki beberapa titik jalan provinsi, terutama di jalan penghubung antara Kabupaten Solok dan Solok Selatan yang rusak dampak dari Tambang.
Sementara itu, proyek besar pembangunan flyover di Sitinjau Lauik pada bulan ini diharapkan Mahyeldi bisa melakuka peletakan batu pertama.
Kemudian, Mahyeldi juga membahas akan reaktivasi jalur kereta api dan pemanfaatan transportasi umum di Sumatera Barat untuk meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas masyarakat.
Di tengah antusiasme warga akan visi pembangunan tersebut, mereka juga berharap janji-janji itu tidak hanya sebatas wacana.
Editor : Heru Candriko
