"DTKS itu ada di Dinas Sosial, tetapi untuk anak kuliah, kami masih kebingungan bagaimana proses pendaftarannya. Banyak yang berhak namun tidak terdata," ujar Mega.
Mahyeldi menanggapi keluhan tersebut dengan menyarankan agar warga berkoordinasi lebih lanjut dengan kepala desa atau dinas sosial.
"Kalau ada urusan seperti ini, lapor saja ke kepala desa atau dinas sosial. Jangan sampai yang berhak malah tidak terdata," sarannya.
Ia juga menyarankan agar persoalan DTKS bisa dilaporkan kepada anggota DPRD dari PKS yang ada di Sawahlunto.
"Kalau memang ada masalah, bisa diadukan ke anggota DPRD PKS di sini. Banyak kasus di mana warga yang berhak tidak terdaftar di DTKS, ini harus segera kita atasi," tegas Mahyeldi.
Menurut Mega, dirinya sudah berusaha mengurus hal tersebut namun ditolak oleh Dinas Sosial karena anaknya terdaftar setelah dua semester berkuliah.Mendengar hal ini, Mahyeldi berjanji akan menindaklanjuti jika ada keluhan serupa di kemudian hari.
"Kalau memang ada masalah di kampus atau bagian kemahasiswaan tidak memberikan informasi, saya akan tindak tegas. Urusan seperti ini jangan dipersulit," tegasnya. (*)
Editor : Heru Candriko