HALONUSA - Dalam menghadapi kesiapsiagaan bencana Dinas Kesehatan Kota Padang latih tenaga medis di 24 Puskesmas di daerah tersebut.
Walaupun bencana tak pernah datang dengan peringatan, namun kesiapan menghadapi bencana harus menjadi prioritas bagi siapa pun, terutama tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting untuk mempersiapkan tenaga kesehatan menghadapi situasi darurat.
“Sebagai klaster kesehatan, kami harus memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal dalam kondisi bencana, sesuai dengan peran subklaster yang ada,” ujarnya seperti dikutip dari Facebook Diskominfo Kota Padang, Jumat (27/9/2024).
Dalam simulasi tersebut, Kota Padang diguncang gempa besar berkekuatan 7,9 skala Richter, dengan peringatan dini yang segera disebarkan BMKG melalui SMS. Wali Kota Padang pun menetapkan status tanggap darurat.
Sebanyak 24 dokter dari seluruh Puskesmas di Kota Padang terlibat langsung dalam simulasi ini, mewakili instansi masing-masing.Pelatihan ini tak hanya fokus pada dokter dan perawat, namun juga pada tenaga gizi, kesehatan lingkungan, logistik, serta kesiapan sarana dan prasarana di semua Puskesmas.
“Setiap sektor harus siap, mulai dari pelayanan kesehatan dasar hingga kesiapan logistik dan sarana penunjang,” tegasnya.
Dinas Kesehatan Kota Padang secara rutin menyelenggarakan kegiatan ini bekerja sama dengan BNPB, Public Safety Center (PSC), subklaster kesehatan, Divisi Yankes, serta tim Pelopor dan Pelapor (2P).
Tujuannya adalah memastikan bahwa tenaga kesehatan di garis depan tetap tangguh dan siap menghadapi bencana, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik meskipun dalam situasi darurat.
Editor : Dewi Fatimah