HALONUSA - Gubernur Mahyeldi menyatakan bahwa tingkat pengangguran di Sumatera Barat (Sumbar) terus mengalami penurunan setiap tahun.
"Setiap tahun, angka pengangguran ini memang perlahan-lahan turun. Namun, ada banyak faktor yang menyebabkan angka pengangguran cukup tinggi," ujarnya saat berbicara kepada media pada Minggu (22/9/2024).
Mahyeldi tidak menutup mata bahwa salah satu penyebab tingginya pengangguran di Sumbar adalah dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
Diakuinya, Kota Padang memiliki angka pengangguran tertinggi di Sumbar. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya lulusan perguruan tinggi yang masih menetap di kota tersebut, selain disebabkan oleh pandemi.
“Tentu ini jadi perhatian kita bersama. Program apa yang perlu dilakukan ke depan harus dirancang dengan baik," jelas Mahyeldi.
Setelah data pengangguran dikelompokkan, ditemukan bahwa kelompok lulusan SMA/SMK menyumbang angka tertinggi.Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengadakan berbagai pelatihan, bekerjasama dengan sejumlah balai latihan kerja.
"Kamipun juga telah membangun komunikasi dengan kepala-kepala sekolah SMA dan SMK agar bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan. Dari situ, kita bisa tahu jenis tenaga kerja apa yang dibutuhkan oleh dunia industri," katanya.
"Pada saat bersamaan, kami juga terus mencari peluang kerja baik di dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini, kita sudah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang menghubungkan tenaga kerja ke Jepang, Jerman, hingga Korea," katanya lagi.
Meski begitu, Mahyeldi mengungkapkan bahwa juga ada beberapa kendala saat membuka peluang kerja di luar negeri, salah satunya adalah keberatan dari pihak keluarga.
Editor : Heru Candriko