“Saya didampingi oleh Ibu Yosi dalam membuat gambar kereta api Mak Itam, dan saya berhasil menyelesaikannya dengan baik,” tutur anak perempuan yang telah belajar melukis sejak tahun 2020 ini.
Levi juga sudah berpartisipasi dalam banyak pameran bersama Rumah Seni Kancil.
Yosi, pendamping dari Rumah Seni Kancil, menyebutkan meskipun persiapannya cukup singkat, sanggar ini tetap berusaha memotivasi anak-anak untuk memamerkan karya mereka di Pameran Galanggang Arang Pamenan Anak.
“Semoga pameran seperti ini bisa terus diadakan,” harap Yosi.
Pameran Foto dan Memori Kolektif Galanggang Arang Pamenan Anak resmi dibuka oleh Undri, Kepala BPK Wilayah III Sumatera Barat.
“Acara ini menjadi bukti kepada dunia bahwa kita mampu merawat WTBOS dengan baik. Harapan saya kepada generasi muda adalah untuk melanjutkan estafet dalam menjaga warisan kita yang telah diakui dunia,” ujar Unri dalam pidato pembukaan pameran.Acara pembukaan dihadiri oleh Yayuk Sri Budi Rahayu selaku Ketua Tim Kerja Penguatan Ekosistem WTBOS, Mahatma Muhammad selaku Kurator Galanggang Arang, Jefrinal Arifin selaku Kadis Kebudayaan Sumbar, Herlin Sridiani selaku Kadis P3AP2KB, Supriadi selaku Kepala Taman Budaya Sumbar, dan Sekri Budiman selaku Kepala Museum Adityawarman.
Selain itu, turut hadir pula pelaku budaya, penulis, forum anak, perwakilan siswa dari berbagai sekolah, dan lainnya.
Pembukaan pameran ditandai dengan penandatanganan di atas kanvas, pemotongan pita, dan tur kuratorial. Para tamu undangan juga disuguhkan dengan penampilan tari dari Sanggar Tari Anak Indonesia.
Galanggang Arang Pamenan Anak
Galanggang Arang Pamenan Anak adalah sebuah program yang digagas oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, yang fokus pada anak-anak Sumatera Barat.
Editor : Heru Candriko
