135 Anak Padang Tampilkan Karya Seni dalam Acara Galanggang Arang Pamenan Anak 2024

×

135 Anak Padang Tampilkan Karya Seni dalam Acara Galanggang Arang Pamenan Anak 2024

Bagikan berita
Acara Galanggang Arang Pamenan Anak 2024 di Kota Padang. (Foto: Istimewa)
Acara Galanggang Arang Pamenan Anak 2024 di Kota Padang. (Foto: Istimewa)

“Kelas Karya berbahan limbah ini berkaitan erat dengan isu pasca tambang. Aktivitas pertambangan memiliki dampak terhadap lingkungan, sehingga diperlukan upaya pemulihan agar lingkungan tersebut kembali layak huni. Kelas ini mendorong kreativitas anak-anak untuk mendaur ulang barang-barang yang tidak lagi bernilai dan menambahkan nilai baru melalui seni. Di sinilah letak nilai pemulihan tersebut, yang penting ditanamkan sejak dini kepada anak-anak,” jelas Aser.

Aser juga menambahkan bahwa seluruh karya yang dipamerkan memiliki keterkaitan narasi dengan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).

Pameran ini bukan hanya sekadar ruang apresiasi karya seni anak-anak, tetapi juga sebagai media transfer pengetahuan tentang WTBOS melalui pendekatan seni.

Selain itu, terdapat juga pameran memori kolektif dari BPK III yang menampilkan foto-foto aset WTBOS dari masa lalu hingga kini.

Tujuannya adalah untuk menunjukkan pentingnya pemeliharaan, perawatan, dan pemanfaatan aset sebagai warisan bersama masyarakat nagari.

“Kami juga menampilkan 17 karya sketsa dari seniman Indonesia, Body Dharma yang saat ini berusia 68 tahun. Semua karyanya menggambarkan aset-aset WTBOS di tiga zonasi. Kehadiran karya Body Dharma juga merupakan bukti adanya keterhubungan kekaryaan lintas generasi,” lanjut Aser.

Salah satu peserta dari Forum Anak, Jevon Alexander Darmawan (12), mengungkapkan antusiasmenya mengikuti pameran ini. Sebelumnya, ia juga pernah ikut serta dalam pameran saat Galanggang Arang mendukung Festival Anak 2023. Kali ini, ia menggambar Silo Gunung yang merupakan bagian dari zonasi C WTBOS.

Balqis (16), seorang siswa SMKN 4, juga memamerkan sketsa gambar Silo Gunung.

“Saya merasa ini menarik karena sebelum membuat sketsa, kami dibekali dengan pemahaman terkait kota tua Padang dan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto,” ujar Balqis.

Levi Janice Lie (11) dari Sanggar Seni Kancil juga sangat bersemangat mengikuti pameran ini.

Editor : Heru Candriko
Bagikan

Berita Terkait
Terkini
KPU Pandarlih