Sementara itu, Koordinator Nasional Proyek Urban-Act di Indonesia, Rendy Primrizqi menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari terpilihnya Kota Padang sebagai kota percontohan Urban-Act di Indonesia. Ada empat fokus yang ingin dicapai dari Urban-Act.
Pertama kata Rendy, penyelarasan target iklim dari nasional dan lokal. Nasional berasal dari Bappenas, KLHK dan Kemendagri. Sedangkan lokal dari provinsi dan kota.
Kedua, perencanaan berbasis data. Dengan cara membantu Pemko Padang dalam menyusun RPJMD dan RPJPD.
"Ketiga setelah kita bantu perencanaan yaitu dilakukan identifikasi aksi iklim. Salah satu caranya dengan membantu mencarikan pendanaan, dari Cina yang terdekat. Sebab Urban-Act ini tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga di Cina, Filipina, Thailand dan India," katanya.
Rendy menambahkan, dipilihnya Kota Padang sebagai kota percontohan karena banyak indikator. Pertama kelengkapan dokumen, aktif dan sesuai rekomendasi dari Bappenas, Apeksi, dan KLHK."Saya sangat senang sekali kegiatan ini diselenggarakan di Kota Padang. Orang-orangnya aktif, membantu dalam penyusunan dokumen dan memberikan data. Kemudian kami juga sering diskusi tidak hanya saat kegiatan formal seperti sekarang," ujarnya.
Editor : Halbert Chaniago
