HALONUSA - Pemerintah Argentina minta maaf ke Prancis buntut panjang kasus rasisme pemain yang dilontarkan Enzo Fernandez ke Kylian Mbappe.
Dilansir dari pelbagai sumber, masalah ini kian keruh setelah Victoria Villarruel Wakil Presiden Argentina menyebut Prancis sebagai “penjajah” dan rakyatnya “munafik”.
“Tidak ada negara kolonialis yang akan mengintimidasi kita karena nyanyian di stadion atau karena mengatakan kebenaran yang tidak ingin mereka akui. Cukup dengan kemarahan yang dibuat-buat, orang-orang munafik,” tulis Villarruel di laman media sosial X, Rabu (17/7/2024).
Javier Milei Presiden Argentian mengatakan pada Jumat (19/7/2024), bahwa pihaknya telah mengirim seorang pejabat senior ke kedutaan Prancis untuk menjelaskan bahwa pernyataan Victoria Villarruel di media sosial dibuat dalam kapasitas pribadinya.
FIFA telah mengumumkan penyelidikan terhadap nyanyian yang dinyanyikan oleh Enzo Fernandez setelah Argentina memenangkan Copa America 2024.
Nyanyian itu terdengar dalam video langsung yang diunggah di media sosial oleh Fernandez dari bus tim setelah kemenangan Copa America 2024. Lagu itu menargetkan Mbappe dan mencakup penghinaan rasis serta homofobik.Fernandez memang telah meminta maaf, tetapi Chelsea telah meluncurkan prosedur disiplin internal terhadapnya. Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) telah mengajukan keluhan kepada FIFA.
Sebelumnya, Julio Garro Wakil menteri olahraga Argentina diberhentikan dari jabatannya minggu ini setelah mengatakan Lionel Messi dan Asosiasi Sepak Bola Argentina harus meminta maaf atas nyanyian tersebut. (*)
Editor : Halbert Chaniago