HALONUSA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menyatakan sudah meminta backup data oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebelum terjadinya peretasan.
Dirjen Imigrasi Silmy Karim dalam konferensi persnya pada Jumat 28 Juni 2024 menyatakan bahwa pihaknya sudah meminta Kominfo untuk membackup 800 lebih data pada April 2024 lalu.
“File kita itu ada 800 yang secara PDN ada backupnya itu 200. Nah bulan April kita menyurati Kominfo, untuk meminta backup dibuatkan replika bulan April,” katanya.
Meskipun begitu, menurutnya permintaan Imigrasi itu tidak direspons oleh Kominfo hingga terjadinya peretasan yang mengakibatkan banyaknya data yang hilang.
"Saya meminta kepada jajaran untuk tetap memperbarui secara berkala lewat pencadangan internal Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim)," katanya.
Ia mengungkapkan, alasan dirinya meminta pencadangan data pada PDN yang dikelola Kominfo karena setelah beberapa waktu diperiksa, tidak ditemukan data backup yang seharusnya dikelola PDN.“Di situ kan kita minta ngecek-ngecek memastikan, nah kita baru tahu itu kan beberapa waktu setelah mengirim surat. Asumsi kita PDN menyediakan mirror. Seandainya punya mirror juga naruhnya di mana, karena itukan masih PDNS gitu kan,” katanya.
Namun, dirinya menyampaikan bahwa persoalan backup data telah diatasi dengan data internal yang tersimpan pada Pusdakim. Dengan demikian, saat ini pelayanan keimigrasian telah berjalan 100 persen dan tidak mengalami kendala.
“Dari 800 hanya ada 190 (dari backup PDN), yang bisa dipakai 7 untuk menghidupkan kembali kurang. Makanya kita pakai itu aja Pusdakim enggak apa-apa," katanya.
Untuk diketahui, satu pekan yang lalu, PDN mengalami gangguan. Beberapa hari kemudian diketahui gangguan itu berasal dari serangan Ransomware.
Editor : Halbert Chaniago