HALONUSA - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDIP, Muklis Basir menduga penyerangan di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) karena masifnya penindakan tentang judi online.
"Jangan-jangan ini karena adanya Satgas, inilah mungkin yang menyebabkan kasus ini, sehingga mungkin bandar-bandar judi atau pemain-pemain judi online ini akan mengalihkan dana-dana mereka," katanya saat melaksanakan rapat kerja di Gedung DPR pada Kamis 27 Juni 2024.
Senada dengan Mukhlis, Anggota Komisi I DPR dari fraksi Golkar, Lodewijk F Paulus mengatakan serangan ini bisa saja terjadi saat pemerintah sibuk memberantas judi online.
“Apakah ini ada indikasi karena Menkominfo ramai memberantas judi online tahu-tahu keluar barang ini," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan saat ini lembaganya belum mendapat kesimpulan apakah ada hubungan insiden peretasan dengan upaya pemerintah memberantas judi online.
“Sampai saat ini karena kita fokus forensiknya dan melihat data-data, kita belum bisa menyimpulkan,” katanya."Walaupun mungkin secara pemikiran kita, karena kebetulan ini (kasus) Kominfo. Sampai saat ini kita belum ada suatu indikasi apakah ada kaitannya," lanjutnya.
Ia mengatakan, tugas BSSN saat ini membantu Kominfo. Namun, ia juga harus membuat laporan ke Presiden Joko Widodo tentang faktor-faktor yang menyebabkan kejadian peretasan bisa terjadi.
“Tentu dari sisi keamanan yang tidak sesuai dengan standar,” katanya. (*)
Editor : Halbert Chaniago