HALONUSA - Karena tidak adanya ruang kelas, siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau harus belajar di bekas bangunan yang merupakan WC.
Plt Kepala Sekolah SDN 002 tersebut menyatakan bahwa dirinya juga dipanggil oleh Kepala Dinas Pendidikan daerah tersebut terkait pemberitaan itu.
"Senin kemarin saya dipanggil sama Kadis Pendidikan, Pak Aidil. Dia bilang 'kenapa berita macam itu, malu saya sebagai kadis'. Tentu saya jawab, memang faktanya seperti itu, Pak. Saya bilang saya baru setahun jadi Plt di situ," katanya seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis 13 Juni 2024.
Ia mengatakan bahwa dirinya menyampaikan kepada Kadis Pendidikan bahwa sekolah sudah pernah memasukkan proposal untuk penambahan ruang kelas. Tak hanya sekali, tetapi dua kali. Namun, sampai saat ini belum terealisasi.
"Saya bilang ke beliau, kami sudah masukkan proposal di tahun 2002 dan 2003. Bahkan, dulu orang dinas juga sudah turun dan mengukur tanah untuk membangun dua lokal. Tapi nyatanya, sampai sekarang tak ada dibangun," kata Apriwardi.
Lantaran tak ada tambahan bangunan kelas baru, mau tak mau terpaksa bangunan bekas WC dijadikan tempat belajar anak-anak. Sekitar sepekan yang lalu, kata Apriwardi, ada media yang datang meliput ke sekolah tersebut."Waktu itu ada wartawan datang bertemu dengan wali kelas, ibu Rosmaniar. Jadi, wali kelas menjelaskan kondisi ruangan belajar yang sebenarnya bekas WC. Sudah lima tahun digunakan untuk kegiatan belajar mengajar," kata Apriwardi.
Setelah informasi itu beredar, Apriwardi dipanggil oleh Dinas Pendidikan Kampar.
"Kadis bilang ke saya 'ke depanya jangan seperti itu. Masa iya gedung bapak bilang bekas WC'. Saya jawab memang seperti itu faktanya, Pak. Bukan rekayasa saya bilang. Kalau tidak percaya, silahkan bapak cek. Dia bilang malu, tentu saya lebih malu. Banyak orangtua yang komplain tak mau anaknya belajar di ruangan itu," sebut Apriwardi. (*)
Editor : Halbert Chaniago