Meskipun begitu, Ali menyatakan bahwa dirinya belum mengkonfirmasi tentang surat panggilan, apakah sudah diberikan atau belum.
Namun, pemeriksaan Hasto sudah diagendakan. Bahkan tim penyidik juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi lain, di antaranya Simeon Petrus, Hugo Ganda, dan Melita De Grave.
"Dari beberapa minggu yang lalu kami memang memanggil beberapa orang saksi, setidaknya tiga orang dari pengacara dan mahasiswa. Tentu itu ada kaitannya dengan informasi baru yang masuk dan diterima oleh KPK," katanya.
Ia menegaskan bahwa KPK tidak pernah berhenti melacak keberadaan Harum Masiku yang telah masuk dalam daftar pencarian orang.
Karena itu, bila ada informasi baru yang masuk ke KPK, maka pihaknya pasti menindaklanjutinya.
"Kami panggil orang-orang itu untuk dikonfirmasi,” katanya. “Juga tentang kemungkian ada pihak tertentu yang sebenarnya tahu (keberadaan Harun Masiku) tapi tidak menyampaikan informasi tersebut," katanya.
Untuk diketahui, Harun Masiku merupakan tersangka kasus penyuapan terhadap Komisioner KPU 2017-2022 Wahyu Setiawan.Adapun tujuan penyuapan itu agar ia menjadi Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan untuk menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal pada Maret 2019.
Namun setelah ditetapkan menjadi tersangka, Harun Masiku raib. KPK kemudian menyatakan Harun borun sejak 2020. Ia sempat diduga berada di luar negeri. Akan tetapi Polri dan Imigrasi menyatakan Harun masih berada di dalam negeri.
KPK sudah pernah menanyakan keberadaan Harun Masiku kepada Wahyu Setiawan saat diperiksa sebagai saksi pada 29 September 2023. “Didalami pengetahuannya antara lain terkait pendalaman informasi keberadaan Tersangka HM (Harun Masiku),” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis.
Editor : Halbert Chaniago