HALONUSA - Presiden terpilih Prabowo Subianto angkat bicara soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dikeluhkan oleh mahasiswa karena dinilai terlalu mahal.
Prabowo menyatakan bahwa untuk UKT, harusnya tidak boleh sebesar itu, terlebih untuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang pembangunannya dibiayai oleh negara.
"Menurut saya harus tidak boleh ini, terutama di universitas negeri yang dibangun oleh uang rakyat uang APBN, itu tidak boleh biayanya tinggi. Kalau bisa, biayanya sangat minim dan kalau perlu ya gratis, pendidikan," katanya seperti dilansir dari Youtube TV One, Kamis 23 Mei 2024.
Ia menekankan agar Negara betul-betul menghitung anggaran jika ingin menggratiskan biaya pendidikan tinggi. Selain pendidikan tinggi, menurutnya Negara juga semestinya meminimalisasi biaya pendidikan dari tingkat SD hingga Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan.
"Seharusnya, biaya pendidikan itu adalah tanggung jawab negara, dan seharusnya memang gratis," lanjutnya.
Ia mencontohkan, zaman sebelum tahun 1998 di mana pemerintah sebetulnya mengakomodasi rakyat agar bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya."Kan dulu begitu. Terus terang saja banyak orang yang selalu mencari-cari, menjelek-jelekan masa lalu, orde ini orde itu. Tapi kalau kita lihat sebelum 1998, universitas negeri semua sangat terjangkau oleh rakyat kecil. Anaknya petani bisa jadi insinyur, bisa jadi dokter. Setelah itu terjadi suatu fenomena liberalisasi, semuanya gandrung dengan paham-paham neoliberal, kapitalisme yang menurut saya tak terkendali," paparnya.
Lebih lanjut, Prabowo ditanya apakah ia akan memantau biaya UKT ketika memimpin Indonesia kelak sebagai presiden. Prabowo pun dengan tegas menjawab akan memantau hal tersebut.
"Jelas dong (dipantau). Orang saya dipilih rakyat untuk menjaga kekayaan rakyat dan menjamin bahwa kekayaan rakyat, kekayaaan bangsa bisa dinikmati dimanfaatkan oleh sebesar-besarnya oleh rakyat kita," tutupnya. (*)
Editor : Halbert Chaniago