“Ini sudah direncanakan. Ibu korban yang mengajak adik korban untuk menghabisi nyawa korbannya,” katanya.
Tersangka dengan inisial SU yang merupakan adik korban kala itu, memposisikan diri sebagai orang yang memegangi korban dengan cara ditindis. Kemudian, eksekutor dari kasus tersebut adalah, ibu kandung korban.
“Korban sempat memberontak. Tapi ibu korban langsung menikam sebanyak dua kali ke leher korban sebelah kanan,” lanjutnya.
Usai mendapat dua kali tusukan di leher, korban sempat tergeletak di lantai hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
“Saat sudah tidak bergerak lagi, baru para pelaku memindahkan korban ke atas kasur,” katanya.
Menurutnya, pelaku sempat melakukan upaya untuk menghilangkan barang bukti, tetapi tidak jadi dilakukan.
“Semua barang bukti hampir dibuang ke sungai,” katanya.Ia mengatakan bahwa korban dihabisi menggunakan pisau dapur yang ditusukkan ke bagian leher korban oleh pelaku.
“Barang bukti berupa satu buah pisau, pakaian korban dan pakaian pelaku yang sama-sama berlumuran darah, diamankan di Polres Berau. Berikut juga dengan para tersangka, saat ini sudah dilakukan penahanan,” katanya.
Ia mengatakan bahwa pelaku akan diancam dengan pasal 340 Sub 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman maksimal hukuman mati. (*)
Editor : Halbert Chaniago
