HALONUSA - Potongan percakapan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara, Putu Satria Ananta yang menjadi korban penganiayaan oleh seniornya viral di media sosial.
Potongan percakapan dengan kekasihnya di media sosial Whatsapp tersebut disecreenshot dan diunggah di beberapa media sosial Instagram dan TikTok.
Dalam percakapan tersebut, Putu sering mengeluhkan dirinya yang sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari para seniornya.
Putu juga kerap mengeluh kepada sang kekasih bahwa dirinya sering dipukuli oleh para seniornya hingga ia merasa kesakitan di sekujur tubuhnya.
Kuasa hukum keluarga korban, Tumbur Aritonang membenarkan bahwa isi percakapan tersebut memang benar dari korban semasa masih hidup kepada kekasihnya.
"Betul," katanya saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis 9 Mei 2024 kemarin."Ada saja aku dipanggil terus sama senior, dipukulin terus-terusan, sakit dadaku, ulu hati terus yang diincer, itu artinya (percakapan)," lanjutnya.
Sementara, Polres Metro Jakarta Utara telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia itu.
"Ada tiga tersangka baru yang ditetapkan dalam kasus ini usai dilakukan pengembangan penyidikan dan gelar perkara," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 malam.
Ia mengatakan, ketiga pelaku ini merupakan taruna tingkat dua STIP berinisal AK, WJP dan FA yang diduga ikut terlibat dalam kekerasan eksesif yang dilakukan tersangka utama TRS terhadap korban.
Editor : Halbert Chaniago